Raih Medali, Fakultas Hukum Buktikan Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Dapat Bersaing dengan Universitas Lain

Raih Medali, Fakultas Hukum Buktikan Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Dapat Bersaing dengan Universitas Lain



Raih Medali, Fakultas Hukum Buktikan Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Dapat Bersaing dengan Universitas Lain



Jurnis.id—Sabtu, (3/6/2023), dua mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang berhasil meraih Bronze Medal dalam kategori hukum dalam Lomba Essay Tingkat Nasional (LETIN) yang diselenggarakan di Denpasar Bali.

Lomba essay tersebut diikuti oleh berbagai peserta dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta yang ada di Indonesia. Dalam perlombaan tersebut, Ismi dan Lidya mengangkat permasalahan mengenai “Kebijakan dari Hukuman Mati Bagi Para Pelaku Tindak Pidana Korupsi”.

Acara tersebut dimulai dari jam 9 pagi sampai 7 malam. Kedua mahasiswa UNIS tersebut meraih juara Tiga dengan kategori hukum. Tidak hanya kategori hukum, lomba tersebut menghadirkan 9 kategori seperti kategori perikanan, pariwisata, teknologi, sosial budaya, pendidikan dan lainnya.


Menurut Ismi, Kesulitan saat lomba pasti ada ditambah ketakutan ketika tidak bisa membawa kemenangan untuk kampus. Namun, Lidya memiliki mindset (pemikiran) bahwa mereka bisa dan mampu walaupun saat itu bersaing dengan banyak perguruan tinggi. 

“Walaupun saat itu lawan kami banyak dari perguruan tinggi negeri tapi kembali lagi ke mindset bahwa kamu sudah berusaha melakukan yang terbaik kamu yakin kamu bisa dan alhamdulillah akhirnya kami bisa mendapatkan mendali untuk UNIS,” ujar Ismi. 

Lidya menambahkan, Essay itu seperti artikel jurnal hanya saja lebih ringkas dan memiliki sistematika penulisannya sendiri. Yang diangkat untuk lomba, judul besarnya yaitu “Studi Kritis Kebijakan Hukuman Mati Terhadap Pelaku Tindak Pidana Korupsi di Indonesia". 

“Inti tulisannya tentang permasalahan implementasi kebijakan hukuman mati bagi koruptor yang sampai sekarang ga pernah dipake aturannya atau ga ada koruptor yang dijatuhi hukuman tersebut padahal udah ada aturannya di UU tipikor,” Kata Lidya.

Lidya mengatakan bahwa ia sedikit tegang karena lawannya rata-rata dari Universitas Negeri. Proses lomba tersebut peserta perkategori mempresentasikan essay-Nya bergantian dalam waktu 7 menit dan tanya jawab selama 5 menit.

Ia mengungkapkan bahwa dirinya sangat senang dan lega karena bisa melewati lomba tersebut dengan baik dan membuat bangga dosen pembibingnya. 

Lidya dan Ismi berharap, semoga bisa lebih banyak dukungan serta fasilitas yang diberikan oleh pihak kampus untuk mahasiswa, khususnya yang ingin ikut event lomba karya tulis ilmiah atau yang lainnya.

••••
Penulis : Iben
Redpel : Feari

Komentar

Postingan Populer