Social Harmony Camp FKIP 2024: Membangun Relasi Sosial dan Nilai Kehidupan


Jurnis.id - Social Harmony Camp (SHC) hadir sebagai wajah baru Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Kegiatan tahunan yang sebelumnya bernama Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) ini berlangsung selama 2 hari, 28-29 Juni 2025 di Taman MBS, Kota Serang. Perubahan nama ini menjadi refleksi dari pendekatan yang lebih relevan untuk kebutuhan mahasiswa pendidikan masa kini dengan tujuan lebih kolaboratif, komunikatif, dan humanis. 


Wakil Dekan I FKIP, Hery Nurani, S.Pd., M.Pd., menekankan bahwa perubahan konsep dari LDK menjadi SHC adalah bentuk adaptasi dengan nilai-nilai sosial yang lebih mendalam.


“Dulu kegiatan ini dikenal dengan LDK dan cenderung bernuansa semi-militer. Sekarang kita ingin menonjolkan interaksi sosial dan nilai-nilai kolaborasi. Yang paling penting itu memanusiakan manusia. Kita mau mahasiswa punya nilai tanggung jawab dan kedisiplinan, tapi pendekatannya tetap menghormati karakter masing-masing individu," tutur Hery.


Menurutnya, pelatihan seperti ini juga menjadi sarana pembentukan karakter secara intrapersonal dan interpersonal, sebagai bekal ketika nanti mereka menjadi pendidik atau pemimpin di lingkungan kerja.


Ia berharap para mahasiswa FKIP ketika lulus nanti dapat membawa nilai-nilai tanggung jawab, disiplin, dan kemampuan kerja sama ke masyarakat. Hery turut menyampaikan harapannya untuk kegiatan ini agar lebih banyak diisi dengan aktivitas edukatif dan sosial, seperti brainstorming, kerja kelompok, dan simulasi sosial bukan pendekatan yang terlalu keras atau satu arah.


Ketua pelaksana SHC 2024, Aldriant Anditirta, mengungkapkan bahwa meski kegiatan ini berlangsung dengan baik, proses di balik layarnya tidak lepas dari tantangan. Namun, koordinasi antardivisi bisa tetap berjalan lancar berkat pendekatan informal dan kekeluargaan.


“Mendata peserta itu cukup sulit, belum lagi mencari tempat yang sesuai. Cuaca juga tidak bersahabat, kadang panas banget, kadang hujan deras,” ungkap Aldriant.


Sebagai sosok yang pernah menjadi peserta tahun lalu, Aldriant juga merasakan perbedaan besar ketika kini bertanggung jawab sebagai pemimpin kegiatan.


“Tahun lalu saya ikut sebagai peserta, dan biayanya cukup mahal dengan fasilitas yang minim. Tahun ini kami berusaha membuatnya lebih terjangkau dengan tempat yang jauh lebih nyaman,” tambahnya.


Dede Apriliani, salah satu peserta SHC menyebut kegiatan ini memberi pengalaman berharga dan kesempatan untuk belajar di luar ruang kelas.


“Nilai kebersamaan, kita jadi tahu cara kerja tim yang sesungguhnya, bisa komunikasi sama teman dari prodi lain juga,” ujar Dede.


Social Harmony Camp FKIP 2024 hadir bukan hanya sebagai ganti nama dari LDK, tetapi sebagai manifestasi pembaruan nilai dalam membentuk calon pendidik dan ruang belajar kehidupan. Dengan berfokus pada nilai-nilai disiplin, tanggung jawab, komunikasi, kerja sama tim, hingga empati dan semangat memanusiakan manusia, kegiatan ini menanamkan pondasi kepemimpinan sosial yang kuat melalui kolaborasi, komunikasi, dan tanggung jawab yang tumbuh dari dalam diri.



•••••

Penulis: Lutfi

Redpel: Risfa

Komentar

Posting Komentar