Mahasiswa 4C Ilmu Komunikasi Gelar Seminar DIGNITY, Ajak Gen Z Bangun Personal Branding dan Jaga Kesehatan Mental
Jurnis.id - Mahasiswa semester 4C Ilmu Komunikasi sukses menggelar seminar DIGNITY di Gedung Muh. Astary, UNIS Tangerang, Sabtu (21/6). Dengan mengangkat tema “Digital Identity: Be Smart to Make Your Vibes”, seminar ini membahas cara membangun personal branding yang kuat sekaligus pentingnya menjaga kesehatan mental di era digital, khususnya bagi generasi Z.
Acara ini menghadirkan tiga pembicara inspiratif, yakni Dr. Hj. Euis Hendrawati, M.Si., Esther Lubis, S.H., dan Wawan Suhada, S.E., M.M., selaku Ketua Fraksi NasDem DPRD Banten. Masing-masing membawakan perspektif yang berbeda namun saling melengkapi dalam membahas isu personal branding dan kesehatan mental.
Esther Lubis, yang dikenal aktif di berbagai forum publik dan media sosial, membagikan pengalamannya tentang cara membentuk citra diri yang positif melalui platform digital. Sementara itu, Dr. Hj. Euis Hendrawati menyoroti pentingnya menjaga kestabilan mental sebagai pondasi utama dalam membangun personal branding. Wawan Suhada juga menambahkan perspektif politis dan sosial dalam pengembangan identitas diri di ruang publik.
Kezia Tesalonika, selaku Wakil Ketua Pelaksana menjelaskan alasan di balik pemilihan tema dan narasumber tersebut.
“Generasi Z sekarang banyak yang mental healthnya belum stabil. Melalui seminar ini, kami ingin memberikan edukasi bahwa personal branding tetap bisa dibangun, bahkan saat kondisi mental sedang tidak stabil. Kak Esther Lubis kami pilih karena dia menjadi contoh nyata untuk membangun personal branding yang kuat di media sosial, sedangkan Bu Euis hadir untuk memberikan edukasi mendalam soal pentingnya kesehatan mental,” jelasnya.
Ia juga mengapresiasi antusias peserta yang hadir, “Alhamdulillah tadi ramai, bahkan ada dukungan dari media partner Jurnis, sponsor, Kominfo, hingga Komisi 4 DPRD Banten. Ini membuktikan bahwa seminar ini disambut baik," tambah Kezia.
Farsya dan Lisa, dua peserta dari jurusan Ilmu Komunikasi semester 2, mengaku awalnya mengikuti karena tugas, namun kemudian merasa mendapatkan banyak motivasi.
“Paling terkesan dengan Kak Esther. Cara bicaranya relate dengan Gen Z, dan gaya penyampaiannya keren,” ujar Farsya.
Lisa menambahkan, “Aku suka banget Kak Esther karena dia membuka wawasan kita, apalagi setelah lihat Instagramnya yang penuh kegiatan produktif. Dia jadi motivasi aku buat lebih berkembang.”
Keduanya juga mengaku mulai tertarik untuk membangun personal branding mereka sendiri di media sosial, meskipun belum secara rutin.
“Aku mulai aktif, walau belum tiap hari posting,” kata Farsya.
“Kalau aku sudah mulai pamerkan diri, tapi belum ke tahap jualan atau personal branding yang serius,” timpal Lisa.
Mereka juga tak menampik pernah merasa insecure melihat teman-teman yang sudah sukses membangun personal brandingnya. Namun, keduanya sepakat bahwa solusi terbaik adalah dengan mengontrol pikiran dan tidak terlalu membandingkan diri dengan orang lain.
Seminar ini menjadi bukti bahwa generasi muda butuh ruang diskusi yang sehat, edukatif, dan inspiratif. Dignity bukan hanya bicara soal personal branding digital, tetapi juga tentang bagaimana menjaga mental health di tengah derasnya arus informasi dan ekspektasi sosial.
•••••
Penulis: Tata
Redpel: Nabela
Komentar
Posting Komentar