Kenaikan Harga Sembako di Bulan Ramadan, Masalah Yang Tak Pernah Usai
Jurnis.id - Bulan Ramadan adalah waktu yang penuh berkah bagi umat Islam. Namun, setiap tahun masyarakat harus menghadapi kenyataan pahit berupa melambungnya harga sembako. Dikutip dari media tempo.com, Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat, Saadiah Uluputty mengungkapkan bahwa hal ini merupakan masalah klasik yang terjadi saat menjelang dan selama bulan Ramadan, dengan solusi yang tidak menyeluruh setiap tahunnya.
Kenaikan harga ini disebabkan oleh permintaan yang meningkat, sementara pasokan dan distribusi sejumlah komoditas masih terbatas, terutama komoditas impor seperti bawang putih dan daging sapi.
Di saat seperti ini, pemerintah perlu mengambil langkah tegas untuk mengendalikan harga pangan. Misal dengan pengawasan distribusi barang yang lebih ketat dan penegakan hukum terhadap praktik penimbunan yang hanya merugikan masyarakat.
Selain itu, sebagai konsumen, kita tentu tidak bisa menghindari dampak dari fenomena ini. Daripada hanya mengeluhkan masalah tersebut, kita juga harus memikirkan cara untuk mengatasinya. Misalnya dengan merencanakan pengeluaran keuangan selama bulan Ramadan.
Salah satu pengeluaran terbesar saat Ramadan yaitu keperluan untuk makan sahur dan buka puasa. Dibanding membeli bahan makanan secara impulsif, ada baiknya kita membuat menu sederhana dan bergizi yang tetap sesuai dengan anggaran. Kita juga dapat menyusun daftar belanjaan untuk menghindari pembelian barang yang tidak diperlukan.
Kenaikan harga sembako selama bulan Ramadan merupakan masalah serius yang memerlukan perhatian publik. Dengan kesadaran dan langkah-langkah nyata, masyarakat dapat tetap menjaga kestabilan keuangan meskipun harga sembako cenderung naik saat bulan puasa.
•••••
Penulis: Gilang
Redpel: Nabela
Sumber: Tempo.com
Sumber Foto: Pinterest
Komentar
Posting Komentar