Mengenal Sejarah Salat Tarawih: Momen Refleksi dan Kebersamaan Umat Islam

Jurnis.id - Salat Tarawih adalah ibadah sunnah khas Ramadan yang dilakukan setelah Salat Isya. Ibadah ini dilaksanakan sebagai bentuk ketaatan dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah, serta menjadi momen kebersamaan umat Islam dalam meningkatkan ibadah di bulan suci Ramadan.

Menurut sejarah, Nabi Muhammad SAW pertama kali mengerjakan Salat Tarawih pada tanggal 23 Ramadan, tahun kedua Hijriah di Masjid Nabawi. Rasulullah SAW melaksanakan Salat Tarawih secara berjamaah selama beberapa malam di masjid, namun menghentikannya karena merasa khawatir akan menjadi suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umatnya. 

Dikutip dari detik.com, pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab RA (14 H/635 M), saat Umar bin Khattab RA dan para sahabat pergi ke Masjid Nabawi, beliau melihat orang-orang melaksanakan Salat Tarawih secara berkelompok dan terpisah-pisah. Umar bin Khattab RA kemudian berkata kepada Abdurrahman Al-Qari, "Wahai Abdurrahman! Menurutku, pelaksanaan salat Tarawih secara berjamaah dengan satu imam lebih baik."

Pada malam itu juga, Umar bin Khattab RA mengangkat Ubay bin Ka'ab sebagai imam untuk memimpin Salat Tarawih secara berjamaah. Sejak saat itu, tradisi Salat Tarawih berjamaah semakin berkembang dan menjadi kebiasaan di kalangan umat Islam.

Terkait perbedaan jumlah rakaat Salat Tarawih, pada masa Khalifah Umar, salat ini dilakukan sebanyak 20 rakaat ditambah salat Witir 3 rakaat. Di beberapa tempat, ada pula yang melaksanakannya dengan 11 rakaat atau 36 rakaat, tergantung pada mazhab yang dianut. Namun, yang lebih utama adalah Salat Tarawih dilakukan dengan 2 rakaat diikuti dengan 1 salam, sebagaimana yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Dengan demikian, Salat Tarawih menjadi salah satu ibadah khas di bulan Ramadan yang selalu dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia. Melalui pelaksanaannya yang penuh makna, diharapkan umat Islam dapat memperkuat keimanan, memperkuat ketakwaan dan meraih berkah di bulan suci Ramadan.

*****

Penulis: Rangga

Redpel: Nabela

Sumber: Detik.com