Pengaruh media sosial terhadap perubahan perilaku remaja di era digital


Jurnis.id - Era digital telah membawa perubahan besar dalam hampir setiap aspek didalam kehidupan seseorang. Era digital juga telah megubah cara manusia untuk berinteraksi dan berkomunikasi melalui perkembangan teknologi informasi dan media social. interaksi sosial berubah.  

Sebelum munculnya era digital, interaksi sosial seringkali terbatas pada pertemuan fisik atau komunikasi langsung melalui panggilan telepon atau surat-menyurat tradisional. Namun, dengan kemunculan jejaring sosial, kita sekarang dapat berkomunikasi dengan orang di seluruh dunia hanya dengan beberapa ketukan jari. Hal ini telah mengubah lanskap interaksi sosial secara dramatis.

Data Kemenkominfo Republik Indonesia menyatakan 80% pengguna internet di Indonesia adalah remaja yang berusia 15-19 tahun. Remaja menggunakan internet tidak hanya untuk kebutuhan edukasi saja, melainkan digunakan juga untuk hiburan, belanja, berinteraksi lewat media sosial dan lain sebagainya .Ada tiga motivasi anak dan remaja untuk mengakses internet yaitu motivasi untuk mencari informasi, terhubung dengan teman (lama dan baru) dan untuk hiburan. Pencarian informasi yang dilakukan sering didorong oleh tugas-tugas sekolah, sedangkan penggunaan media sosial dan konten hiburan didorong oleh kebutuhan pribadi
Media social mengajak setiap kalangan yang tertarik utntuk berpartisipasi dengan memberikan suatu feedback secara terbuka, memberikan suatu komentar,serta dapat sebuah informasi dalam waktu yang cepat dan tidak terbatas. Tidak bisa dipungkiri media social mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan seseorang. Seseorang yang awalnya kecil namun bisa menjadi besar dengan media social, atau sebaliknya, bagi masyarakat khususnya anak remaja media social ini sudah menjadi candu yang membuat penggunanya tiada hari tanpa membuka media social yang mereka punya.

Kalangan remaja yang mempunyai media social biasanya akan memposting tenatng kegiatan pribadinya, curhatanya, serta foto-foto bersama teman atau bersama keluarga. Dalam media social bebas berkomentar serta menalurkan pendapat seseorang tanpa rasa khawatir, karna hal ini didalam internet khusunya media social sangat mudah untuk melakukan pemalsuan identitas atau melakukan tindakan kejahatan. 

Namun saat ini seringkali remaja beranggapan bahwa semakin aktif dirinya di media social maka mereka akan semakin dianggap keren dan gaul. Sedangkan remaja yang tidak mempunyai media sosial biasanya dianggap kuno atau ketinggalan jaman dan kurang, masa remaja awal 12 –15 tahun, masa remaja pertengahan 15 –18 tahun, dan masa remaja akhir 18 –21 tahun. Masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak.Hal ini ditunjukkan dengan perilaku remaja saat ini yang mengalamiperubahan sosial. 

Perubahan sosial berkaitan dengan perubahan perilaku, hubungan sosial, lembaga dan struktur sosial pada waktu tertentu. Dengan adanya mediasosial, terjadi pergeseran budaya di kalangan remaja. Sebagai contoh mereka tidak segan-segan mengunggah segala kegiatan pribadinya melalui media sosial. Para remaja cukup terbuka di media sosial dalam menunjukkan identitas mereka. Hal ini ditunjukkan dengan keterbukaan diri mereka melalui keinginan mereka untuk eksis dengan mengupload kegiatan yang sedang mereka lakukan (baik melalui foto ataupun status) dan mengungkapkan permasalahan pribadi di media sosial. Seperti halnya bentuk teknologi yang lain media sosial mampu membawa dampak positif dan negatif terhadap remaja. Dampak negatif bisa dalam bentuk terganggunya kegiatan belajar, perubahan perilaku sosial, bahaya kejahatan seperti penipuan, penculikan, prostitusi, pembajakan akun media sosial, serta perubahan dalam pola komunikasi dalam keluarga.
Masa remaja merupakan massa transisi sebab pada saat itu, seseoramg telah meninggalakan masa kanak-kanak namun ia belum juga masuk masa dewasa.Kalangan remaja yang menjadi hiperaktif didalam media social ini sering juga memposting kegiatan sehari-hari mereka yang seakan menggambarkan gaya hidup mereka yang mencoba mengikuti perkembangan zaman. Namun apa yang mereka posting di media social tidak selalu mengambarkan keadan social life mereka yang sebenarnya. Ketika para remaja tersebut memposting sisi hidupnya yang senang, tetapi tidak dengan sisi hidupnya yang merasa kesepian. Manusia sebagai actor yang kreatif sehingga mampu menciptakan berbagai hal, salah satunya adalah ruang interaksi dunia maya. 

Bagi masyarakat khususnya kalangan remaja,media sosial sudah menjadi candu yang membuat penggunanya tiada hari tanpa membuka media social.
Pada saat ini teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media social pun ikut tumbuh pesat. Kaum remaja saat ini ketergantungan terhadap media social. Mereka begitu sangat identikk dengan smartphone yang hampir 24jam berada ditangan dan sangat sibuk untuk menyelami di dunia online yang seakan tidak akan berhenti. Apa lagi untuk mengakses beberapa media social seperti Instagram,twiter, facebook dan tiktok. Bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya menggunakan smartphone. Kalangan remaja yang menjadi hiperaktif dimedia sosial ini juga sering memposting kegiatan sehari-hari mereka yang seakan menggambarkan gaya hidup mereka yang mencoba mengikuti perkembangan jaman,sehingga mereka dianggap lebih populer di lingkungannya. Namun apa yang mereka posting di media sosial tidak selalu menggambarkan keadaan social life mereka yang sebenarnya. Ketika para remaja tersebut memposting sisi hidup nya yang penuh kesenangan, tidak jarang kenyataannya dalam hidupnya mereka merasa kesepian. Manusia sebagai aktor yang kreatif mampu menciptakan berbagai hal, salah satunya adalah ruang interaksi dunia maya.


•••••
Penulis : Farikana Adillah
Redpel : Feari

Komentar

Postingan Populer