Mengupas Realita Dibalik Mewahnya Dunia Maya
Jurnis.id - Dalam perwujudan budaya populer media sosial hadir untuk memudahkan khalayak, khususnya dalam mengakses informasi, tren, dan hiburan. Pada awalnya media sosial difungsikan Sebagai alat bertukar pesan elektronik melalui email atau aplikasi chatting lainnya, namun seiring berjalannya waktu media sosial semakin berkembang dan memiliki banyak manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi dan kemudahan mengakses media sosial mebuat penggunanya menjadi ketergantungan dalam penggunaan media sosial.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengumumkan jumlah pengguna internet Indonesia tahun 2024 mencapai 221.563.479 jiwa dari total populasi 278.696.200 jiwa penduduk Indonesia tahun 2023. Dari hasil survei penetrasi internet Indonesia 2024 yang dirilis APJII, maka tingkat penetrasi internet Indonesia menyentuh angka 79,5%. Dibandingkan dengan periode sebelumnya, maka ada peningkatan 1,4%. Sementara dari segi umur, orang yang berselancar di dunia maya ini mayoritas adalah Gen Z (kelahiran 1997-2012) sebanyak 34,40%. Lalu, berusia generasi milenial (kelahiran 1981-1996) sebanyak 30,62%.
Generasi Z atau kalangan remaja yang memiliki media sosial biasanya akan mengunggah segala aktivitas pribadinya, seperti foto Bersama teman dan curhatannya. Dalam media sosial siapapun bisa berkomentar dan menyampaikan pendapatnya. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan dalam beramin media sosial siapapun dapat dengan mudah memalsukan data diri pribadinya. Dewasa ini perekembangan teknologi komunikasi dan informasi semakin berkembang dengan cepat, itu artinya media ssosial juga turut berkembang. Saat ini banyak ditemukan bahwa anak dengan usia remaja sangan ketergantungan dengan media sosial. Mereka sangat identic dengan smartphone yang hamper 24 jam ada ditangan mereka. Mereka sangat sibuk berselancar di dunia maya, mengakses informasi, hiburan dan tren hanya dengan sekali klik. Tanpa mereka sadari, media sosial memberikan dampak yang sangat nyata bagi kehidupan mereka, yaitu mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat.
Kalangan remaja yang terlihat aktif di media sosial juga sering mengupload akivitas mereka sehari-hari seakan memperlihatkan gaya hidup mereka yang terus mengikuti perkembangan zaman, sehingga mereka dianggap lebih popular dibandingkan dengan yang tidak aktif dalam bermain sosial media. Padahal pada kenyataannya, tidak semua yang terlihat di media sosial itu sesuai dengan realita yang ada. Ketika mereka yang aktif dalam bersosial media mengunggah kehidupan sehari-harinya yang penuh dengan kesenangan, tidak jarang ditemukan bahwa dalam keadaan yang sesungguhnya mereka merasa kesepian sehingga membutuhkan perhatian melalui interaksi virtual. Ini menunjukkan bahwa manusia adalah aaktor kreatif yang dapat menciptakan berbagai hal, salah satunya ruang interaksi dunia maya.
Dengan kemudahan dalam aksesbilitasnya, media sosial banyak memberikan dampak dalam kehidupan sehari, baik dampak positif maupun negatif. Beberapa dampak positif yang ditimbulkan oleh fenomena media sosial adalah seperti memperluas jaringan peretemanan, sebagai media komunkasi yang mudah digunakan di mana saja dan kapan saja, serta sebagai wadah promosi yang baik dan murah. Adapun dampak negative dari media sosial adalah seperti dapat menyebabkan kecanduan, mengurangi produktivitas, dan menurunkan kualitas hubungan di dunia nyata. Selain itu, media sosial bisa memengaruhi kesehatan mental remaja, seperti meningkatkan risiko stres, kecemasan, atau rendahnya rasa percaya diri akibat perbandingan sosial. Dampak negative lainnya yang ditimbulkan dalam bersosial media yaitu terdapat risiko terpapar konten negatif, cyberbullying, atau eksploitasi online.
Harus diakui bahwa dengan lahirnya media sosial, kegiatan sehari-hari menjadi lebih mudah dilakukan. Penggunaan media sosial memberikan dampak yang beragam bagi remaja, tergantung pada cara dan durasi penggunaannya. Edukasi dan pengawasan yang tepat dari orang tua atau pendidik diperlukan untuk memaksimalkan manfaat serta meminimalkan dampak buruk.
•••
Penulis: Rhesqa
Redpel: Feari
Komentar
Posting Komentar