Etika Digital: Pentingnya Kesadaran Bermedia Sosial di Era Informasi
Jurnis.id - Di era revolusi industri 4.0, batas antara manusia, mesin, dan sumber daya lainnya semakin meluas dan berkembang. Hal ini mendorong perubahan besar dalam interaksi kita melalui teknologi dan informasi. Salah satu sektor yang paling terpengaruh adalah teknologi dan telekomunikasi, yang ditandai dengan kehadiran smartphone dan internet. Dengan kehadiran berbagai jenis media komunikasi, interaksi antar individu menjadi lebih mudah dan efisien.
Teknologi internet kini telah menjadi kebutuhan utama, dan salah satu hasil besar dari revolusi digital ini adalah munculnya media sosial. Media sosial atau biasa disebut juga dengan sosial media merupakan situs digital yang memungkinkan penggunanya untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan membagikan berbagai jenis konten seperti teks, gambar, dan video. Melalui media sosial, individu dapat berbagi kegiatan atau momen pribadi di halaman profil mereka dan terhubung dengan orang-orang lain yang menggunakan platform yang sama.
Keberadaan media sosial juga mempermudah penyebaran informasi secara cepat dan luas, serta menciptakan ruang bagi pengguna untuk membentuk komunitas atau kelompok dengan minat yang serupa. Dengan fitur-fitur yang terus berkembang, media sosial kini telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari bagi banyak orang.
Disisi lain penggunaan media sosial yang tidak bijak dapat menimbulkan dampak negatif, Salah satu dampak yang paling jelas adalah kecanduan. Banyak remaja yang beranggapan bahwa semakin aktif mereka di media sosial, semakin dianggap keren dan gaul. Hal ini mendorong mereka untuk terus-menerus menggunakan media sosial dengan intens, yang pada akhirnya berujung pada kecanduan. Remaja yang mengalami kecanduan media sosial cenderung menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencapai kepuasan instan yang diperoleh dari media sosial, sehingga mereka membuang waktu dengan sia-sia dan kesulitan untuk melepaskan diri dari penggunaan media sosial yang terus-menerus.
Hal ini diperburuk dengan kurangnya edukasi mengenai etika digital dan bahaya dari kejahatan siber. Cybercrime seperti penipuan, perundungan daring (cyberbullying), dan penyebaran berita palsu tidak hanya merugikan korban secara langsung, tetapi juga dapat merusak reputasi serta kepercayaan di dunia maya, yang sulit diperbaiki. Oleh karena itu, selain perlunya penegakan hukum yang tegas, juga sangat penting untuk memberikan pendidikan dan kesadaran kepada remaja tentang penggunaan media sosial yang bertanggung jawab.
Tidak hanya itu, kecanduan media sosial juga dapat berdampak pada kesehatan mental, seperti munculnya gangguan Nomophobia, yaitu kecemasan yang dirasakan ketika jauh dari smartphone. Remaja yang aktif di media sosial sering merasa perlu terus terhubung dengan dunia maya, memeriksa pemberitahuan, atau memperbarui status. Ketakutan untuk tidak terakses atau tertinggal informasi ini dapat menyebabkan kecemasan, stres, bahkan perasaan terisolasi, yang jelas sangat merugikan bagi perkembangan mental mereka.
Oleh karena itu, sangat penting bagi para remaja untuk memahami cara yang bijak dalam menggunakan media sosial dengan meningkatkan literasi digital agar dapat meminimalkan dampak negatifnya dan memaksimalkan potensi positif yang bisa didapat. Pemerintah sekolah dan orang tua juga memiliki peran penting dalam memberikan edukasi terkait penggunaan media sosial yang sehat dan bertanggung jawab, demi kebaikan Bersama.
••••
Penulis : Fahra Aprilia
Redpel : Feari
Komentar
Posting Komentar