YONO Lifestyle, Tren Hidup Minimalis di Tengah Meningkatnya Biaya Hidup
Jurnis.id - Gaya hidup minimalis, atau yang kini dikenal dengan YONO (You Only Need One), semakin populer di kalangan masyarakat. Tren ini menekankan pada pengurangan konsumsi barang dan fokus pada kualitas daripada kuantitas. Istilah YONO (You Only Need One) muncul pada awal tahun 2025, seiring ramainya topik frugal living. Di media sosial, orang-orang melakukan No-Buy Challenge untuk menekan gaya hidup implusif dan boros saat membeli barang. Terlebih jika pembelian dilakukan hanya untuk memenuhi hasrat materialistis.
Munculnya YONO Lifestyle ini karena rasa bosan yang disebabkan oleh masyarakat yang sangat materialistis. Kaum muda berusia 20 hingga 30 tahun mulai memahami bahwa kesenangan tidak selalu berkorelasi dengan jumlah harta benda yang dimiliki. Ikatan sosial yang kuat, pengalaman yang bermakna, dan keberlanjutan hidup menjadi semakin penting. Pertimbangan finansial juga memiliki dampak yang signifikan. Seorang konsumen dapat menghemat uang dalam jangka panjang dengan memilih satu barang berkualitas yang tahan lama. Di tengah meningkatnya biaya hidup, hal ini menjadi keputusan yang bijaksana.
Konsep YONO mendorong individu untuk memiliki barang yang benar-benar dibutuhkan dan memberikan nilai tambah dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini bertujuan untuk mengurangi stres, meningkatkan efisiensi, dan menciptakan ruang hidup yang lebih nyaman serta terorganisir. Pilihan ini tidak hanya mencerminkan adaptasi terhadap tantangan ekonomi, tetapi juga bentuk introspeksi untuk menemukan keseimbangan antara kebutuhan dan keinginan.
Tren ini juga didukung oleh meningkatnya kesadaran masyarakat akan isu lingkungan. Dengan mengurangi konsumsi, individu turut berkontribusi dalam mengurangi limbah dan dampak negatif terhadap bumi. Dengan semakin banyaknya orang yang mengadopsi YONO Lifestyle, diharapkan akan tercipta masyarakat yang lebih sadar, efisien, dan peduli terhadap lingkungan.
Langkah-langkah sederhana dapat dilakukan untuk mulai menerapkan YONO dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, tanyakan pada diri sendiri, "Apakah saya benar-benar membutuhkannya?" sebelum membeli barang, atau "Apakah ini sesuatu yang akan saya gunakan dalam jangka panjang?".
Sikap reflektif ini menjadi kunci dalam membangun gaya hidup yang lebih bermakna dan berkelanjutan.
*****
Penulis: Ina
Redpel: Nabela
Sumber: Manulife, Detik.com



Komentar
Posting Komentar