Bedah Buku “Reset Indonesia”: Menata Ulang Arah Bangsa Lewat Gagasan dan Perjalanan
Jurnis.id – Aula Lama Kampus Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang menjadi saksi berlangsungnya acara bedah buku bertajuk “Menata Ulang Arah Bangsa: Membaca Gagasan Reset Indonesia”, pada Senin (10/11). Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Jurnalistik UNIS dan komunitas Ekspedisi Indonesia Baru.
Dua penulis buku Reset Indonesia, Dandhy Laksono dan Benaya Harobu, hadir langsung sebagai narasumber utama dalam acara tersebut.
Dalam pemaparannya, Dandhy Laksono menjelaskan bahwa ide penulisan buku ini berangkat dari kebutuhan akan bahan bacaan yang lebih komprehensif mengenai kondisi bangsa. Buku tersebut merupakan rangkuman dari tiga kali perjalanan keliling Indonesia yang dilakukan selama 15 tahun terakhir.
“Kami ingin menghadirkan dokumentasi yang bisa memberikan gambaran umum tentang masalah-masalah yang dihadapi Indonesia, solusi alternatifnya, dan dari mana perubahan bisa dimulai,” ujar Dandhy.
Ia menambahkan, proses penulisan buku ini bukanlah hal yang mudah. Tantangan terbesar yang dihadapi adalah mengumpulkan kembali berbagai data dan referensi yang telah diperoleh sejak lama.
“Membaca ulang dan memperbarui data dengan informasi terbaru itu pekerjaan yang paling menguras energi,” tuturnya.
Meski demikian, Dandhy berharap karya ini dapat membuka ruang bagi masyarakat untuk berpikir lebih bebas dan berani melihat berbagai alternatif gagasan tentang Indonesia.
“Yang saya harapkan, pembaca bisa berani berpikir merdeka dan melihat bahwa perbedaan pandangan bukanlah sesuatu yang salah,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan bahwa untuk saat ini belum memiliki rencana menulis buku baru, karena ingin melihat terlebih dahulu bagaimana Reset Indonesia diterima dan diserap oleh publik.
Salah satu peserta bedah buku, Andika, turut membagikan pandangannya setelah mengikuti kegiatan tersebut. Ia mengaku mendapat banyak wawasan baru tentang keberagaman dan realitas sosial masyarakat Indonesia.
“Dari video perjalanan yang ditampilkan, saya jadi sadar bahwa di balik keindahan alam Indonesia masih banyak permasalahan di tingkat desa yang belum tersentuh,” ungkapnya.
Andika juga menyampaikan bahwa buku Reset Indonesia memberinya dorongan untuk lebih peka terhadap lingkungan sekitar.
“Sebelum kita peduli terhadap daerah-daerah jauh, kita perlu lebih mengenal dan memahami permasalahan di sekitar kita dulu,” ujarnya.
Ia menilai buku tersebut sangat menarik dan layak dibaca karena mampu menggambarkan kondisi bangsa secara utuh dan kritis.
••••
Penulis: Rifsya
RedPel: Eich




Komentar
Posting Komentar