UNIS Lepas Mahasiswa KKK 2025, Fokus Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten Tangerang

 


Jurnis.id – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang secara resmi melepas mahasiswa peserta Kuliah Kerja Kemasyaraatan (KKK) 2025 dalam sebuah acara bertajuk "Mahasiswa UNIS Bergerak, Sinergi, dan Kolaborasi dalam Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten Tangerang". Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 5 Agustus 2025, pukul 08.00 WIB di Auditorium Lt. 6 Gedung Muhammad Astary UNIS.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, KKK tahun ini menjadi istimewa karena UNIS menjalin kolaborasi dengan Universitas Ichsan Satya (UIS). Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkaya pengalaman mahasiswa sekaligus memperluas dampak pengabdian masyarakat, khususnya di bidang kesehatan dan pendidikan. Mahasiswa UIS yang berasal dari Program Studi Keperawatan dan Kebidanan akan terlibat langsung dalam program edukasi kesehatan di desa-desa sasaran.

Ketua LPPM UNIS, Dr. Hudaya Latuconsina, Drs., MM, dalam sambutannya menyampaikan bahwa program KKK merupakan bentuk nyata dari tanggung jawab moral dan akademik UNIS kepada masyarakat. Mahasiswa semester 6 diwajibkan mengikuti KKK sebagai bentuk implementasi keilmuan di tengah masyarakat. Tahun ini, fokus utama pengabdian diarahkan ke 10 desa di Kabupaten Tangerang yang dikategorikan sebagai desa miskin ekstrem.

Ia menjelaskan bahwa kategori miskin ekstrem ditandai dengan pendapatan per individu di bawah Rp10.000 per hari. Kondisi ini menyebabkan banyak kepala keluarga harus bekerja serabutan, bahkan melibatkan istri dan anak-anak mereka, sehingga aspek pendidikan dan kesehatan pun kerap terabaikan. Selain itu, minimnya akses terhadap air bersih, sanitasi layak, dan fasilitas kesehatan juga menjadi persoalan serius yang harus ditangani segera.

Dalam pelaksanaan KKK, mahasiswa dibimbing langsung oleh dosen pembimbing lapangan (DPL) untuk mengidentifikasi masalah, menyusun program berbasis kebutuhan riil, serta memfasilitasi warga dalam mengakses layanan sosial seperti BPJS, pendidikan kesetaraan, dan program ketenagakerjaan. LPPM UNIS juga memanfaatkan aplikasi “Survei Desa” untuk melakukan survei dan pendataan secara door-to-door guna memastikan bahwa bantuan yang diberikan tepat sasaran.

Melalui Survei Desa, UNIS ingin memastikan validitas data warga miskin ekstrem di lapangan. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, sering terjadi ketidaksesuaian antara data di atas kertas dengan kondisi nyata. Data yang akurat ini akan menjadi rujukan penting bagi pemerintah dalam memperbaiki penyaluran bantuan sosial.

Salah satu peserta KKK, Anis Hanif Muslimah, mahasiswi Prodi Akuntansi dari Kelompok 1 Desa Cikuya, menyampaikan bahwa program kelompoknya berfokus pada penurunan angka stunting, pendataan anak putus sekolah, identifikasi warga yang tertarik mengikuti pendidikan kesetaraan, serta pengentasan pengangguran. Mereka juga aktif berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mendukung kelancaran program.

“Kami ingin memberi dampak, meskipun kecil, tetapi nyata. Harapannya, kehadiran kami bisa menumbuhkan kesadaran dan membuka akses bagi warga untuk hidup lebih sehat dan produktif,” ujar Anis.

Rektor UNIS, Prof. Dr. Mustofa Kamil, Dip., RSL., M., turut memberikan apresiasi terhadap semangat mahasiswa serta komitmen seluruh pihak dalam menyukseskan program KKK 2025. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya membentuk karakter mahasiswa yang peka terhadap kondisi sosial dan mampu mengaplikasikan ilmu demi kemaslahatan umat.

Acara pelepasan ini juga dihadiri oleh Wakil Rektor I UNIS, Dr. Joko Rianto, MM; Wakil Rektor II UNIS, Dr. H. Bambang Mardisentosa, MM; para dekan, wakil dekan, ketua program studi, dan dosen pembimbing lapangan dari UNIS; Ketua Umum Yayasan Islam Syekh Yusuf, Dr. Ir. H. Muhammad Yus Firdaus, M.Si; Rektor UIS, Dr. Royani, S.Kep., Ns., M.Kep; serta perwakilan Pemerintah Kabupaten Tangerang, termasuk Asda I Ibu Prima Saras Puspa, SH., MM, dan Kabid PPM Bappeda, Ibu Sri Indriastuti Widyaningsih, SKM., M.Kes.

Meski kegiatan berjalan lancar, Dr. Hudaya mengakui adanya tantangan, khususnya terkait keterbatasan dana yang dialami oleh mahasiswa peserta. Ia berharap ke depannya UNIS dapat menjalin kerja sama dengan pihak swasta atau lembaga sosial melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) guna mendukung keberlangsungan kegiatan dan meringankan beban mahasiswa.

“Harapan kami, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman akademik, tetapi juga spiritualitas sosial. Mereka harus belajar menyentuh realitas masyarakat secara langsung dan menjadi bagian dari solusi,” tutupnya.

Dengan semangat kolaborasi dan pengabdian, KKK 2025 diharapkan menjadi langkah konkret UNIS dalam memperkuat peran perguruan tinggi sebagai agen perubahan yang tidak hanya mencetak lulusan unggul, tetapi juga turut membangun bangsa dari akar rumput.


Penulis: Aden

RedPel: Eich

Komentar