KKK Desa Pangarengan Gelar Rumah Setara, Angkat Peran Perempuan sebagai Kepala Keluarga
Jurnis.id - Mahasiswa Kuliah Kerja Kemasyarakatan (KKK) Desa Pangarengan mengadakan program kerja bertajuk “Rumah Setara” di Balai Desa Pangarengan pada Senin, 25 Agustus 2025. Program ini dikemas dalam bentuk seminar dan forum diskusi yang membahas kesetaraan gender dalam rumah tangga, khususnya peran perempuan sebagai kepala keluarga.
Acara yang dihadiri sekitar 30 ibu rumah tangga ini menghadirkan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Tangerang sebagai narasumber. Turut hadir pula Kepala Desa, Jaro, ibu-ibu PKK, serta Karang Taruna sebagai bentuk dukungan.
Aldo Mulya, ketua KKK Desa Pangarengan, menjelaskan bahwa Rumah Setara lahir dari hasil pengamatan terhadap kondisi masyarakat.
“Banyak perempuan di desa ini yang menjadi tulang punggung keluarga. Mereka menghadapi tantangan dalam memimpin rumah tangga, terutama terkait masalah ekonomi. Karena itu, kami ingin memberikan ruang dan pemahaman bahwa perempuan juga mampu mengatur kemudi rumah tangga,” jelas Aldo.
Ia juga menekankan bahwa tujuan utama program ini adalah memberdayakan perempuan, khususnya single parent dan ibu rumah tangga, agar lebih inovatif serta memiliki jiwa kepemimpinan.
“Kami berharap para perempuan tidak hanya diam, tapi bisa ikut membantu keluarga keluar dari permasalahan ekonomi,” tambahnya.
Santi Khairunisa, penanggung jawab acara, memaparkan bahwa kegiatan dikemas dalam forum diskusi interaktif. Para peserta yang terdiri dari ibu-ibu dengan latar belakang beragam antusias berbagi pengalaman rumah tangga.
“Kami memulai dengan survei dan observasi untuk memahami masalah serta kebutuhan masyarakat. Dari situ, kami menyusun konsep acara mulai dari materi, narasumber, hingga sasaran peserta. Awalnya target audiens adalah pasangan suami istri, tapi karena kendala teknis akhirnya difokuskan pada ibu rumah tangga,” ungkapnya.
Narasumber kemudian memberikan pengarahan tentang peran perempuan, parenting, hingga isu kesehatan gender. “Kami juga menambahkan sesi tanya jawab dengan hadiah kebutuhan rumah tangga seperti sabun cuci piring dan sabun cuci baju, agar peserta pulang dengan membawa manfaat langsung,” tambah Santi.
Menurutnya, manfaat dari Rumah Setara cukup besar, mulai dari meningkatkan kesadaran kesetaraan gender, mendorong komunikasi sehat dalam rumah tangga, hingga menambah pengetahuan parenting dan pentingnya pendidikan bagi perempuan.
Meski berjalan lancar, Santi mengakui ada kendala dalam menentukan peserta. “Karena acara dilakukan pada hari kerja, bapak-bapak sulit hadir sehingga audiens hanya ibu-ibu. Tapi justru hal itu membuat diskusi lebih fokus pada pemberdayaan perempuan,” terangnya. Ia menambahkan harapannya agar program ini dapat berlanjut secara berkesinambungan.
Dengan adanya Rumah Setara, mahasiswa KKK Desa Pangarengan berharap perempuan tidak hanya dipandang sebatas urusan dapur, tetapi juga memiliki peran penting dalam memajukan keluarga dan masyarakat.
Penulis : Manda
Redpel : Rh
Komentar
Posting Komentar