Hidup Susah Tak Halangi Langkah, Mahasiswa UNIS Asal Paser Raih Gelar Magister Hukum

 

Jurnis.id — Perjuangan hidup keras tak pernah mematahkan semangat Tryan Asma Noor, pemuda asal Desa Suliliran Baru, Paser, Kalimantan Timur. Lahir dari keluarga sederhana dengan ayah seorang pemulung berondolan kelapa sawit dan ibu rumah tangga, Tryan kini berhasil menorehkan prestasi gemilang sebagai lulusan Magister Ilmu Hukum Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang dengan IPK 3,90.

Sejak kecil, Tryan hidup dalam keterbatasan. Ayahnya pernah bekerja sebagai pemecah batu, namun kecelakaan kerja membuatnya kehilangan pekerjaan tetap. Sejak itu, keluarga mereka bertahan hidup dari pekerjaan serabutan dan utang. Untuk sekadar makan, ibunya kerap mengakali dengan membuat nasi singkong hasil membantu panen kebun tetangga. “Kami pernah hidup sampai harus berbagi satu butir telur untuk makan pagi, siang, dan malam,” kenang Tryan.

Tak hanya kekurangan materi, cibiran dari lingkungan sekitar juga kerap dialami keluarganya. Namun pesan sederhana sang ayah menjadi cambuk semangat: “Nak, kalau ingin bertahan hidup, sekolah yang rajin dan bersemangat.”

Berbekal tekad itu, Tryan bekerja keras membiayai pendidikannya. Ia pernah menjadi penjual nasi goreng, cleaning service, hingga sopir ojek. Dari hasil kerja keras siang dan malam, ia mampu menuntaskan kuliahnya. “Saya hanya punya satu ambisi: sekolah untuk mengubah nasib keluarga. Alhamdulillah, Allah Maha Adil, doa dan usaha tidak mengkhianati hasil,” ujarnya.

Kini, selain akan diwisuda pada Oktober 2025, Tryan juga telah mendapatkan pekerjaan berkat jaringan yang ia bangun selama kuliah. Baginya, pendidikan bukan hanya soal menambah wawasan, tetapi juga memperluas relasi yang membuka peluang masa depan.

Kisah Tryan menjadi bukti nyata bahwa mimpi besar bisa tumbuh dari keterbatasan. “Keterbatasan bukan penghalang untuk bermimpi. Kalau ada niat, semangat, dan doa, insya Allah jalan akan terbuka,” tutupnya.

Penulis: Tryan (membagikan kisahnya di Jurnis)
RedPel: Rh

Komentar