Presma Pimpin Hari Tani, Tuntut Kebijakan Pro-Petani dan Reforma Agraria yang Lebih Adil


Jurnis.id - Presiden Mahasiswa UNIS Tangerang (Presma) Muhammad Akbar Subaghia memimpin integrasi mahasiswa pada tanggal, 20 September 2024, jelang peringatan Hari Tani Nasional pada 24 September. Dalam konsolidasi ini, mahasiswa tidak hanya fokus pada isu-isu pertanian, namun juga menyoroti isu-isu Hak Asasi Manusia (HAM) dan lingkungan yang masih menjadi perhatian, mengingat bulan September kerap kali diwarnai oleh peringatan akan tragedi-tragedi pelanggaran HAM.

“Kami melakukan konsolidasi ini untuk membahas berbagai isu penting, terutama terkait Hari Tani Nasional. Namun, kami juga tidak bisa mengabaikan konteks 'September Hitam' yang memperlihatkan pelanggaran HAM. kita juga mengangkat isu-isu HAM dan lingkungan. Bagaimana pun, hak-hak ini harus kita suarakan, baik oleh mahasiswa di tingkat nasional maupun daerah. Hari ini, di konsolidasi kedua, kita akan lebih spesifik membahas isu-isu daerah yang akan kita bawa ke Pusat Pemerintahan Kota Tangerang,” ungkap Akbar.

Acara ini dihadiri oleh sekitar 10 organisasi mahasiswa independen dan perwakilan ketua-ketua organisasi mahasiswa lainnya. Konsolidasi ini membahas isu-isu yang sangat mengakar di daerah, termasuk masalah harga beras yang tinggi, penggusuran lahan pertanian, dan intimidasi terhadap warga lokal terkait penggusuran paksa oleh pemerintah.

"Kita masuk ke permasalahan yang mengakar, khususnya yang berdampak langsung pada petani. Harga beras yang tinggi dan penggusuran paksa lahan pertanian menjadi perhatian utama. Kami juga menyoroti intimidasi terhadap warga lokal, termasuk di daerah Kronco, yang mengalami penggusuran paksa oleh pihak pemerintah," jelasnya.

 Jadwal konsolidasi tetap ada, dengan pertemuan kedua direncanakan untuk minggu ini. Harapannya, mahasiswa dapat lebih kritis dalam menangani permasalahan masyarakat. Selain itu, konsolidasi diharapkan dapat menjaga keharmonisan di antara organisasi, menggabungkan pembahasan serius dengan interaksi yang lebih santai.

Akbar berharap konsolidasi ini mendorong mahasiswa untuk lebih kritis terhadap permasalahan masyarakat. Ia menegaskan pentingnya peran mahasiswa dalam memperjuangkan reforma agraria yang mencakup hak-hak masyarakat, lahan, dan sumber daya. "Harapan saya, semua mahasiswa harus menjadi pembela sejati reforma agraria," tutupnya.

Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pembahasan isu-isu serius, tetapi juga melibatkan diskusi internal dan penguatan harmoni antar organisasi mahasiswa. Dengan semangat ini, diharapkan mahasiswa mampu mengawal isu-isu sosial dengan lebih baik dan berkelanjutan.

•••••
 Penulis: Azizah
Redpel: Feari

Komentar

Postingan Populer