Mahasiswa UNIS Dukung UMKM Lokal dengan Program Sertifikasi Halal
Jurnis.id — Dalam upaya memajukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kampung Bolang Dukuh, Ranca Gede, Gunung Kaler, mahasiswa Kuliah Kerja Kemasyarakatan (KKK) Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang mengadakan program pemberian sertifikat halal untuk produk kerupuk UMKM di daerah tersebut.
Motivasi utama dari program ini adalah untuk membantu pelaku UMKM, khususnya produsen kerupuk bolang yang terbuat dari adonan ikan, dalam menghadapi kendala pemasaran dan legalitas produk. “Masih banyak pedagang kerupuk bolang yang belum bisa maju karena terkendala pembiayaan untuk memberikan merek produk masing-masing dan juga kesulitan memasarkan keluar daerah. Itu menjadi motivasi kami untuk membantu,” tutur Aurel, koordinator divisi Ekonomi Masyarakat.
Dengan bantuan Paguyuban Pengusaha Ekonomi Kreatif Maju Bersama (PAKOMBES), program ini dimulai dengan sosialisasi kepada pemilik UMKM pada bulan Agustus 2024. Mahasiswa KKK membantu membuatkan merek untuk produk kerupuk karena merek merupakan salah satu syarat penting pendaftaran sertifikat halal. Selanjutnya, mahasiswa melakukan monitoring untuk mencatat bahan-bahan produksi kerupuk bolang dan menyiapkan berkas-berkas yang diperlukan untuk pendaftaran NIB dan SI halal.
"Pengajuan sertifikat halal ini gratis dari kami, karena kami bekerja sama dengan LP3H UNIS dan didampingi oleh Pak Rubiansyah," jelas Aurel. Proses pengajuan sertifikat halal ini memakan waktu 3 bulan.
Aurel juga mengungkapkan beberapa tantangan dalam menjalankan program ini, seperti kurangnya minat masyarakat untuk ikut serta, keterbatasan teknologi, dan trauma masyarakat dari pengalaman tahun sebelumnya ketika program serupa tidak dilanjutkan sampai tuntas.
Sertifikat halal ini secara resmi diserahkan pada tanggal 27 Oktober 2024, melalui cara door-to-door kepada para pemilik UMKM. Penyerahan ini dihadiri oleh Badan Pengurus Harian (BPH) dan divisi Ekonomi Masyarakat.
Dengan adanya sertifikat halal, UMKM kerupuk bolang kini memiliki hak paten atas produk mereka dan kehalalan produknya. Hal ini diharapkan dapat membuka peluang bagi pelaku UMKM untuk mengikuti event-event besar dan bersaing di pasar yang lebih luas.
Asyhari selaku Ketua Kelompok juga berharap, "UMKM di Rancagede ke depannya lebih terbuka untuk di ajak berkembang dan juga lebih banyak UMKM yang mewariskan makanan-makanan adat yang ada di Ranca Gede supaya adat budaya tidak hilang," tutupnya.
••••
Penulis: Nabela
Redpel: Feari
Komentar
Posting Komentar