Partisipasi Gen Z dalam Isu Politik
Partisipasi Gen Z dalam Isu Politik
Jurnis.id- Partisipasi politik generasi Z di Indonesia menjadi topik yang menarik untuk dibahas. Generasi Z adalah kelompok yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, yang saat ini berusia antara 11 hingga 26 tahun. Sebagai generasi yang tumbuh di era digital, generasi Z memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Mereka lebih terbuka terhadap perubahan, lebih kritis, dan lebih aktif dalam menggunakan media sosial.
Menurut Muhammad Danu Winata, pakar Komunikasi Politik Universitas Negeri Surabaya, generasi Z menjadi salah satu faktor penentu Pemilu 2024 di Indonesia. Dari aspek kuantitas, jumlah anak muda ini lebih banyak, sebanyak 60 persen pemilih itu dari generasi Z. Namun, partisipasi politik generasi Z di Indonesia masih terbilang rendah. Sebuah penelitian di Kota Malang menunjukkan bahwa politik identitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterlibatan kontra produktif, melanggar privasi, dan berbuat kontroversi di media sosial. Selain itu, kesibukan dalam pekerjaan sehari-hari dan belum matangnya demokrasi juga menjadi tantangan tersendiri untuk pemerintah dan negara dalam meningkatkan partisipasi untuk mengikuti arus politik.
Namun, partisipasi politik generasi Z di Indonesia juga menunjukkan pola-pola interaksi yang menjanjikan. Sebuah penelitian di Kota Yogyakarta menemukan bahwa partisipasi politik pemilih pemula diwilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta masih rendah, namun telah menunjukkan pola-pola interaksi. Generasi Z juga menunjukkan respons yang positif terhadap isu-isu sosial dan lingkungan, seperti perubahan iklim dan krisis pangan.
Mirisnya dalam beberapa kasus yang ditemukan masih adanya GOLPUT (Golongan Putih) dalam pemilihan umum yang memiliki nilai yang cukup tinggi pada beberapa daerah, dan itu sangat berdampak bagi pemilihan yang akan ditentukan. Dalam sumber Pusat Edukasi Antikorupsi pada tahun 2019 GOLPUT di Indonesia mencapai 34,75 juta sekitar 18,02 persen dari total pemilihan yang terdaftar. Tahun 2024, pemilih sudah didominasi dengan pemilih muda generasi Z berdasarkan data dari KPU ada sekitar 56,4 persen yang artinya sudah melebihi setengah total dari Daftar Pemilih Tetap (DPT). Akan tetapi inilah yang sangat ditakutkan pada pemilih generasi muda saat ini yang mana berdasarkan survei Centre For Strategic and International, responden yang memilih GOLPUT mencapai 11,8 persen.
Banyak penyebab adanya GOLPUT dalam pemilihan umum apalagi dengan anak muda yang mendominasi akan berfikir secara singkat tentang politik, yang seharusnya permasalahan politik dengan adanya pemikiran generasi muda yang kritis dan berani untuk membangun negara serta kebebasan berpendapat harus disuarakan sebab memilih calon pemimpin untuk negara harus teliti agar lebih maju untuk Indonesia.
Untuk meningkatkan partisipasi politik generasi Z di Indonesia, perlu adanya edukasi yang tepat agar pengguna media sosial dapat mengawal perilaku ekstrim berdasarkan politik identitasnya. Selain itu, pemerintah dan negara perlu memberikan ruang yang lebih terbuka dan inklusif bagi generasi Z untuk berpartisipasi dalam politik, seperti melalui program-program pendidikan politik dan partisipasi dalam kebijakan publik. Bisa memfasilitasi masyarakat terkhusus generasi Z yang memang membutuhkan untuk mengikuti pemilihan umum karena perbedaan jaman yang sudah banyak menggunakan teknologi digital serta sosial media. Dengan demikian, generasi Z dapat menjadi kekuatan yang positif dalam membangun demokrasi yang lebih baik di Indonesia.
Dalam kesimpulan yang didapat adanya partisipasi generasi Z yang berpengaruh terhadap politik dan harus memahami dampak apa yang akan kita dapat jika kita tidah berpartisipasi ataupun cuek dalam masalah politik, karena kita hidup di dunia ini sejak lahir sudah diatur dengan hukum, maka kita sebagai warga negara Indonesia yang baik harus memahami betapa pentingnya politik dalam kehidupan kita itu bisa saja mempengaruhi pemikiran dalam kehidupan kita. Dukungan dari banyak kalangan yang di butuhkan oleh generasi saat ini agar bisa terus berkembang dalam berbagai hal. Generasi Z saat ini harus memiliki pemikiran yang bisa membawa wawasan yang luas bagi dirinya sendiri dan pentingnya menyampaikan apresiasi kepada generasi Z yang masih mau memikirkan politik di Indonesia karena jika tidak, suatu negara tanpa politik adalah tidak ada.
Penulis: Gita Amelia
Redpel: Gizemli
Penyunting: Ezram
Komentar
Posting Komentar