Hyper-Individualisme: Saat Kebersamaan Memudar di Balik Pencapaian Pribadi

 

Jurnis.id - Fenomena hyper-individualisme semakin terasa di kalangan mahasiswa. Banyak mahasiswa yang lebih mengutamakan kepentingan pribadi tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan dan komunitas kampus. Kondisi ini memicu melemahnya ikatan sosial dan menurunnya rasa solidaritas antarmahasiswa.

Kebebasan dan kemandirian itu memang penting. Namun, jika hal tersebut sampai membuat seseorang melupakan pentingnya untuk berbagi dan membantu sesama, maka itu bukan lagi sebuah kemajuan, melainkan tanda hati yang mulai menutup diri. Sayangnya, hyper-individualisme membuat banyak mahasiswa jadi lebih sibuk dengan keuntungan pribadi dan lupa bagaimana cara bekerja sama yang tulus. Hal ini memperlemah ikatan sosial yang menjadi fondasi kehidupan kampus.

Bukti nyata dari fenomena ini bisa dilihat dari menurunnya partisipasi mahasiswa dalam kegiatan kolektif, baik di organisasi maupun komunitas kampus. Pola interaksi pun turut berubah. Media sosial yang semestinya menjadi sarana mempererat hubungan, justru sering digunakan untuk memperlihatkan pencapaian dan berujung membandingkan diri dengan orang lain. Alih-alih mendekatkan, hal ini justru memperkuat rasa keterasingan.Tak sedikit mahasiswa yang akhirnya merasa "sendiri dalam keramaian".

Hal semacam ini menjadi peringatan bagi kita semua, terutama para pendidik dan pengelola kampus. Jangan hanya fokus pada angka-angka nilai dan prestasi akademik, tapi juga tanamkan rasa empati dan kepekaan sosial dalam diri mahasiswa. Sebab, pada akhirnya, kesuksesan terbesar bagi seseorang adalah ketika seseorang itu berhasil menjadi manusia yang peduli dan saling mendukung satu sama lain.

Mari kita kembali mengingat bahwa menjadi mandiri bukan berarti harus bisa berjalan sendiri. Sebagai agen perubahan, mahasiswa harus bisa menyeimbangkan antara pengembangan diri dengan tanggung jawab sosial. Jika tidak, hyper-individualisme akan mengikis makna dari kebersamaan serta memperkuat keterasingan di lingkungan kampus dan masyarakat.


*****

Penulis: Mella

Redpel: Nabela

Sumber: Kumparan.com

Sumber Foto: Pinterest

Komentar